Magetan,Ramahpublik.com-Wakil 1 DPRD Magetan Suyatno, S. Sos Mewakili Ketua DPRD Magetan Suratno menghadiri Labuhan Sesaji Sarangan “Tingkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Untuk Pembangunan Sarangan Dalam Menarik Wisatawan” Berlokasi Di punden sarangan, Jumat pon bulan Ruwah (31/1/2025) pukul 08.00 Wib.
Tradisi larung sesaji memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1.Sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan
Sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur
2.Sebagai cara untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam
Sebagai sarana untuk menolak bala
3.Sebagai sarana untuk mempererat hubungan antarwarga
4.Sebagai sarana untuk melestarikan budaya
Sebagai sarana untuk menumbuhkan solidaritas masyarakat
5.Sebagai daya tarik wisata budaya
Tradisi larung sesaji merupakan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat pesisir laut maupun pegunungan. Kata “labuh” berasal dari kata “larung”, yang artinya membuang sesuatu ke dalam air.
Wakil 1 DPRD Magetan Suyatno, S. Sos didampingi PJ Sekda Winarto, SSN, MM menerangkan, ” Matursuwun Wargo masyarakat lan wisatawan sampun rawuh dalam labuhan Sarangan 2025, sareng doa menghindari sambikolo selamat, menginovasi dinten jumat pon bulan Ruwah dengan mengundang wisatawan ,
Tradisi laring sesaji ini akan diadakan turun temurun setiap tahun bulan ruwah hari jumat pon, semangat kekuatan tradisi dibangun terus menerus, seluruh masyarakat kelurahan terus menginovasi dan berpijak pada budaya, tradisi ini dikuatkan lagikarena banyak budaya di Magetan perubahan ,
tetaplah berpijak kepada norma yang ada, tugas kita di sarangan bagaimana mendatangkan wisatawan untuk menikmati kesejukan sarangan untuk disajikan tidak lepas dari sapta pesona, pelaku wisata harus dan dilaksanakan sapta pesona karena kompetitor nya banyak sekali,
Monggo bersatu padu membuat sarangan semakin baik dan maju untuk kesejahteraan kita marilah menata diri pribadi dengan baik dan semua akan tertata dengan baik
Senada dengan yang disampaikan PJ Sekda Magetan Winarto, SSn, MM didampingi Kepala Dinas Pariwisata Joko Trihono, S. Sos, Msi menjabarkan runtutan acara pokok masih sama seperti biasanya yakni penyembelihan kambing, ziarah makam Kiai dan Nyai Pasir, tirakatan serta pagar desa hingga malam. Dilanjutkan selamatan dan pelarungan tumpeng pada Jumat pagi.
Prosesi adat Labuhan Sarangan menjadi wujud syukur masyarakat setempat atas berkah yang diberikan Tuhan berupa kondisi alam yang lestari. Disisi lain, Labuhan Sarangan menjadi atraksi budaya yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke sarangan untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk kesejahteraan masyarakat Sekitar Sarangan.
Wakil Ketua 1 H. Suyatno, S. Sos menambahkan , ” Dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) akan kami kembalikan untuk kemajuan Sarangan dengan memperbaiki sarangan menjadi lebih baik dan maju demi kenyamanan pengunjung, agar pengunjung tidak mengeluh dan merasa nyaman menikmati indahnya Sarangan, “Pungkasnya.
Acara Dihadiri PJ Bupati Magetan Nizhamul, S.E., M.M. diwakili PJ Sekda Winarto, SSn, MM , Wakil 1 DPRD Magetan H. Suyatno, S. Sos, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Joko Trihono, S. Sos, Msi, Komisi D DPRD Magetan dan Anggota DPRD Magetan Rita Haryati, Ketua PHRI Sunardi, lurah sarangan dan seluruh masyarakat sarangan juga wisatawan. (Kurnia/ADV)