Ngawi, Ramah Publik. com -Untuk mensukseskan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang akan dilakukan tanggal 1 Juni- 31 Juli 2023 serentak se Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) Ngawi gelar Sosialisasi ST2023 yang dilakukan di Kurnia Hall, Rabu, (17/05/23) lalu
Hadir di kegiatan ini Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Kajari Ngawi Budi Raharjo, Perwakilan HKTI Provinsi Jawa Timur, Rinda Wati, Kepala BPS Prayogo Setyo Widodo bersama seluruh jajarannya, Kepala OPD lingkup Pemkab. Ngawi, Camat, Instansi Vertikal, BUMN, BUMD dan pelaku usaha pertanian se Kabupaten Ngawi.
Bupati Ony Anwar harsono dikesempatan ini menyampaikan kegiatan ST2023 ini merupakan momentum strategis bagi petugas sensus dalam memotret keadaan lapangan terkini terkait pertanian, peternakan, perikanan dan sekaligus kesejahteraan bagi petani dan pembudidaya
Dan dari pentingnya kegiatan ini, Bupati Ngawi berharap seluruh leading sektor, serta Camat selaku pemangku masing-masing wilayah, untuk bisa memberikan akses kemudahan pagi para petugas sensus. “Hal ini guna memudahkan petugas sensus dalam mendata maupun memverifikasi masyarakat terkait ST2023 agar bisa memotret secara real keadaan pertanian yang ada di Kabupaten Ngawi,” terangnya.
Lebih lanjut Bupati Ngawi menjelaskan dengan data kongkrit tersebut nantinya bisa diterjemahkan dalam sebuah kebijkan-kebijkan serta akselerasi dan strategi-strategi kedepan. “Jadi dengan data tersebut bisa memenuhi keinginan Presiden dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang juga akan meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Ony Anwar Harsono.
Sementara untuk proses mewujudkan kedaulatan pangan tersebut, Bupati Ngawi kali ini mengatakan jika di Kabupaten Ngawi dimulai dengan program pertanian ramah lingkungan berkelanjutan. Dimana dalam program ini bertujuan untuk mengembalikan unsur tanah kurang subur akibat pupuk kimia yang berdampak pada penyerapan air yang bagus dan produktifitas pertanian meningkat.
“Dari produktifitas dan program ini, Kabupaten Ngawi juga dianggap Presiden sebagai role model dari kegiatan pertanian yang diharapkan pemerintah pusat dan nantinya bisa direplikasi keseluruh Kabupaten/Kota se Indonesia dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala BPS Ngawi, Prayogo Setyo Widodo dalam sambutannya menyampaikan secara singkat sejarah Sensus Pertanian di Indonesia yang dimulai dari tahun 1963. “Dan, pada tahun 2023 merupakan tahun ketujuh dilakukannya Sensus Pertanian yang bertujuan menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit – unit administrasi terkecil kemudian menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini,” terangnya.
Lebih lanjut, dikatakan Prayogo juga menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan. “Dari tujuan telah mencakup antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan jasa pertanian,” jelasnya.(Adi)