Madiun, Ramah Publik. com -Satpol PP dan Damkar Bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Adakan Penyuluhan pertanian Sekolah Lapang DBHCHT Kelompok Swa usaha, Satpol PP dan Damkar Kabupaten Madiun didik hariyanto, S. Sos, MM, Bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Diwakili oleh Sekdin drh Santoso adakan penyuluhan pertanian dengan judul materi ” Agroekologi tembakau” narasumber Luluk Setyo budi Dosen dari Universitas Madiun dan praktisi pertanian tembakau Slamet Bangkit pada petani tembakau Kelompok Karya Utama Desa Klangon Kecamatan Saradan Ruang Pertemuan Balai Desa Klangon
Acara penyuluhan untuk petani tembakau di Desa Klangon dibagi 3 tempat penyuluhan diantaranya Kelompok Bangun Karso Desa Klangon Kecamatan Saradan , Pendopo Kades Klangon Didik Kuswandi Rt 14 Rw.03 Desa KlangonKecamatan Saradan, dan Kelompok Margo Mulyo Desa Klangon Kecamatan Saradan Kantor Dusun Bandungan Rt 25 Rw.04 Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.
Sekdin Pertanian dan Periakan drh Santoso diwakili Oleh BPP Kecamatan Saradan Suparno.Senin (31/7/2023) pukul 08.00 Wib. Menerangan,” Materi penyuluhan sekolah lapang berisi Kelembagaan ekonomi petani Hari Sutanto, SP Diwakili praktisi pertanian tembakau oleh Slamet bangkit dan oleh Luluk sulistyobudi Dosen UNMER,mekanisasi, inovasi oleh SADHANA Nganjuk , dan tentang hama dan penyakit oleh POPT Kabupaten Madiun
Acara dihadiri 40 petani tembakau dan ketiga tempat masing-masing berjumlah 40 petani tembakau, jadi berjumlah 120 petani tembakau yang mengikuti penyuluhan Sekolah Lapang , Kepala Desa klangon Didik Kuswadi dan BPP Kecamatan Saradan Suparno.
Narasumber Slamet bangkit praktisi pertanian tembakau menerangkan, “Kedepan agar menanam tembakau tepat waktu penanaman antara bulan 5 atau bulan 6 agar hasilnya bagus, menggunakan pupuk ZA, SP36, ZK, 3 bulan tembakau sudah mulai panen, tembakau hama penyakit jarang dan tikus tidak mau, PT Sadana dari Nganjuk merupakan pengepul dan kemitraan dengan petani tembakau jadi petani mudah dalam memasarkan.
Luluk sulistyobudi Dosen UNMER menerangkan, ” agro ekologi tembakau, tembakau tanaman lahan kering dirancang sebuah terobosan, di desa Klangon jenis tembakaunya kasturi
Pemerintah menaikan cukai 10% tahun 2023-2024, dengan menaikan harga cukai dapat menekan jumlah perokok usia antara 10 -18 tahun dikurangi, tahun 2024 target pertanian tembakau 200 hektar dan memastikan mitra agar komitmen dalam pembelian hasil panen , karen sebelumnya petani tembakau pernah di ngawi 280 petani tembakau tidak diterima perusahaan karena masalah 2 orang oetani tembakau menggunakan pestisida kimia , jadi perusaan menolak karena tembakau sebelum dibuat rokok di lab dahulu. Sedangkan Dinas pertanian dan perikanan hanya memfasilitasi distribusi hasil panen tembakau dari pabrik.
Agroekologi tembakau juga memperhatikan menanam tembakau selain memperhatikan pupuk juga memperhatikan waktu drainase yg baik , lahan drainase bagus, pemupukan spesifik lokasi meneliti aplikasi selang drim untuk mengairi tembakau dengan mudah.
Satpol PP dan Damkar Kabupaten Madiun Didik Hariyanto, S. Sos, MM menambahkan
Tembakau merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Industri tembakau memberikan
kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, terutama cukai dan devisa sebagai sumber penerimaan
negara, lapangan kerja, sumber pendapatan dan pembangunan daerah semoga dengan cukai tembakau ini kas ke negara meningkat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, dan infrastruktur dalam pembangunan daerah, ” Pungkasnya. (Adi kurnia/Adv)