NGAWI, Ramah publik. Com– Dalam upaya menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukumnya, Polres Ngawi Polda Jatim meminta kepada para petani untuk melakukan pengendalian hama tikus dengan cara yang lebih aman.
Dengan mengoptimalkan para Bhabinkamtibmas Polsek Jajaran Polres Ngawi Polda Jatim dalam melakukan pembinaan dan penyuluhan di masyarakat khususnya para petani agar dalam pengendalian hama tanaman padi tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik.
Salah satunya adalah Polsek Pangkur yang melaksanakan gropyok tikus bersama para petani, demi amannya tanaman padi di sawah dari gangguan tikus, Kamis (16/11/2023)
Kapolres Ngawi AKBP ARGOWIYONO S.H. S.I.K., M.S.I. , melalui Kasi Humas Iptu Suhardiyanto menyatakan bahwa Bhatarling (Bhayangkara Pendamping Penjagaan Pertanian Ramah Lingkungan) lebih dioptimalkan agar ketahanan dan keamanan pangan tetap terjaga.
“Bhatarling lebih dioptimalkan kembali agar swasembada, kemandirian dan ketahanan serta keamanan pangan lebih meningkat,” ucap Kasi Humas
Selain menyarankan memakai pupuk organik, gropyokan hama tikus merupakan kegiatan Bhatarling yang dilakukan bersama para petani agar dapat meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan
Sementara ketika dijumpai di lokasi persawahan, Wakapolsek Pangkur Iptu Arif Hidayat menyatakan bahwa, “Kami bersama para petani gotong royong melakukan gropyok tikus, agar aman bagi tanaman juga para petaninya.”
Jebakan tikus yang dipasang memakai aliran listrik di sawah dapat membahayakan orang, sehingga gropyokan atau menangkap bersama-sama pada sarangnya adalah cara efektif untuk menangkap tikus.
“Ya, benar saat ini para petani sudah mulai tanam padi kembali, dan anggota Polsek mengingatkan lagi agar tidak ada petani yang pasang jebakan tikus pakai aliran listrik, sebab itu berbahaya. Gropyok tikus pada sarangnya di sawah cukup efektif, terbukti ratusan tikus yang berhasil ditangkap,” tutur Wakapolsek Pangkur
Sosialisasi kepada petani tentang pemberantasan hama tikus di sawah secara aman akan terus dilakukan, hal tersebut bertujuan agar petani tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik karena sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa manusia.
“Kita akan selalu mengontrol di sawah apakah ada jaringan listrik untuk jebakan tikus,” tegas Arif
Wakapolsek Pangkur meminta kepada petani agar dalam menanggulangi hama tikus dengan menggunakan cara yang lebih aman seperti dengan cara gropyok, pengasapan, pasang racun atau cara lain sebagaimana petunjuk Petugas Penyuluan Pertanian.
“Semoga dengan imbauan ini, para petani dapat memahami bahayanya jika dilakukan pemasanagn jebakan tikus beraliran listrik, kemudian beralih menggunakan cara lain yang lebih aman dan tidak membahayakan jiwa para petani dan orang lain,” harapnya
Sementara itu, Bambang (46) salah seorang petani di Desa Gandri Kec. Pangkur Kab. Ngawi mengatakan, bahwa dirinya siap mengikuti himbauan dari petugas untuk tidak memasang jebakan tikus yang diberi aliran listrik.
“Alhamdulillah, para petani di sini tidak ada yang menggunakan aliran listrik untuk digunakan sebagai jebakan tikus,” ucap Bambang (Adi kurnia)