Polres Ngawi Kedepankan Polwan Wirotani Demi Tingkatkan Ketahanan Pangan 

Polres Ngawi Kedepankan Polwan Wirotani Demi Tingkatkan Ketahanan Pangan

NGAWI, Ramahpublik. Com- Polres Ngawi Polda Jatim mengedepankan Bhabinkamtibmas sebagai polisi Wirotani, termasuk Polwan yang berdinas di Polsek, untuk mengimbau para petani dalam upaya menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif dan menjaga ketahanan pangan di wilayah hukumnya.

Sesuai petunjuk Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H., S.I.K., M.Si., para Bhabinkamtibmas yang ada di Polsek jajaran dioptimalkan dalam melakukan pembinaan dan penyuluhan di masyarakat, khususnya para petani agar dalam pengendalian hama tanaman padi utamanya tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik.

“Polres Ngawi mengedepankan para Bhabinkamtibmas sebagai polisi Wirotani, bersama para petani untuk turut serta dalam neningkatkan ketahanan pangan. Ini sesuai dengan petunjuk Bapak Kapolres,” tutur Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Dian kepada media, Minggu (9/6/2024)

Sebagaimana yang dilakukan Kapolsek Karangjati AKP Sugeng Wahyudi, S.Sos., mengedepankan Polwan Bhabinkamtibmas Ringinanom Polsek Karangjati Brigadir Trian Nuraini Ayuningtyas, yang akrab dengan para petani di desa binaannya.

“Polwan Wirotani lebih dioptimalkan kembali agar swasembada, kemandirian dan ketahanan serta keamanan pangan lebih meningkat,” ucap Dian.

Selain menyarankan memakai pupuk organik, gropyokan hama tikus merupakan kegiatan Bhabinkamtibmas yang dilakukan bersama para petani agar dapat meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan

Imbauan kepada para petani di sawah diberikan agar ketahanan dan keamanan pangan semakin terjaga

Diantaranya adalah pesan bahwa jebakan tikus yang dipasang memakai aliran listrik di sawah dapat membahayakan orang, sehingga gropyokan atau menangkap bersama-sama pada sarangnya adalah cara efektif untuk menangkap tikus.

“Anggota Polsek memasang banner imbauan dan mengingatkan terus agar tidak ada petani yang pasang jebakan tikus pakai aliran listrik, sebab itu berbahaya,” imbau Dian

Sosialisasi kepada petani tentang pemberantasan hama tikus di sawah secara aman akan terus dilakukan, dan pemasangan banner imbauan tentang bahaya jebakan tikus dengan aliran listrik juga dipasang di berbagai tempat.

“Polsek akan selalu mengontrol dengan cara patroli di area sawah apakah ada jaringan listrik untuk jebakan tikus, bila ada, akan ingatkan untuk dilepas agar tidak ada korban jiwa,” tegas Kasi Humas

Sementara itu, Sumarni (51) salah seorang petani di Desa Ringinamom mengatakan, bahwa dirinya siap mengikuti imbauan dari petugas untuk tidak memasang jebakan tikus yang diberi aliran listrik.

“Alhamdulillah, saya senang ada bu Bhabin Polwan dan para petani di sini, sudah tidak ada lagi yang menggunakan aliran listrik sebagai jebakan tikus.” ucap Sumarni. (Kurnia)