Ngawi, Ramah Publik. com– Dalam upaya mengantisipasi terjadinya kerawanan akibat penggunaan strum listrik untuk jebakan hama tikus pengganggu tanaman padi, Polsek Widodaren Polres Ngawi menggelar sosialisasi larangan penggunaan jebakan tikus beraliran strum listrik.
Seperti yang dilakukan oleh Kapolsek Widodaren Polres Ngawi AKP Zainal Arifin melalui Ps. Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (KSPK) Aipda Frisky bersama anggota Polsek Widodaren Bripka Rossi dan Bhabinkamtibmas Desa Walikukun Aipda Fajar Eko dengan melaksanakan patroli dialogis di wilayah hukum Polsek Widodaren, Sabtu (1/10/22).
Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Widodaren AKP Zainal Arifin mengatakan, Polsek Widodaren melaksanakan patroli dialogis dengan para petani dalam rangka giat Bhatarling (Bhayangkara Pendamping Penjagaan Pertanian Ramah Lingkungan).
Menurut Zainal Arifin, dalam kegiatan tersebut Bhatarling Polsek Widodaren melakukan sosialisasi terkait larangan penggunaan strum listrik untuk jebakan hama tikus pengganggu tanaman padi dengan mendatangi Sumiatun, Jumadi, Suliyem dan Purwanti di area persawahan Dusun Gebang, Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.
Lebih lanjut, Zainal Arifin menyebut, pada kesempatan tersebut Aipda Frisky, Aipda Fajar Eko dan Bripka Rossi menyampaikan pesan Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H. agar para petani tidak memasang jebakan tikus dengan dialiri strum listrik karena bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain dan dapat dipidana akibat kelalainya yang dapat menimbulkan korban jiwa.
“Bilamana ada masyarakat yang menggunakan listrik untuk memasang jebakan tikus, itu dilarang dikarenakan membahayakan jiwa baik diri sendiri yg memasang maupun jiwa orang lain,” ujar Zainal Arifin, Sabtu (1/10/22).
Untuk itu Zainal Arifin menyebut, pihaknya menghimbau agar dalam upaya membasmi hama tikus pengganggu tanaman padi sebaiknya menggunakan cara yang lebih aman seperti bergotong royong sesama petani dengan sistem gropyokan, obosan menggunakan belerang dan lain lain.
Dalam kegiatan ini pihaknya juga menyarankan para petani untuk menggunakan pupuk organik agar tidak lagi tergantung dengan penggunaan pupuk kimia, hal ini untuk mendorong petani dalam meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan,” tutup Zainal Arifin.(Adi)