NGAWI, Ramah Publik. com -Sudah terjadwal rutin bila Polres Ngawi Polda Jatim menggelar kegiatan Jumat Curhat, demi menampung aspirasi dan berbagai permasalahan ataupun keluhan yang dihadapi masyarakat.
Kali ini bertempat di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, kegiatan tersebut digelar pada Jumat (3/2/2023)
Selain mendengarkan keluhan atau curhatan masyarakat yang hadir, Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H, juga membeberkan program unggulan Polres Ngawi demi mendukung program Pemerintah. Salah satunya adalah mengentaskan stunting melalui program orang tua asuh yang dikemas dalam ‘Pentul Melikan’ yang artinya Pendampingan Anak Asuh Stunting Melalui Anggota Polisi Turunkan Prevalensi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Ngawi H Ony Anwar Harsono, S.T., M.H., Komandan Kodim 0805 Ngawi Letkol Adi Wirawan, Wakapolres Ngawi Kompol Haryanto, S.H., S.I.K., M.H., bersama pejabat utama Polres, Ketua Pengadilan Negeri Ngawi Iqbal Muhammad., S.H., Danyon armed 12 diwakili Danki Armed 12 Kapten Inf. Bagus, Ketua FKUB Ngawi Drs. Sugijanto M. Si.,M.A., Kepala Dinas Kesehatan Ngawi Dr. Yudhono dan masyarakat sekitar Ngawi yang berjumlah 300 orang.
Jumat Curhat juga bertujuan menciptakan situasi yang kondusif bersama masyarakat di wilayah Ngawi, diharapkan tokoh lintas agama yang hadir mampu menjadi kepanjangan tangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
“Kami harapkan hadirnya FKUB di acara Jumat Curhat ini menjadi tokoh lintas agama yang mampu menjadi kepanjangan tangan dalam menciptakan situasi kondusif di wilayah Ngawi, sehingga keamanan dan ketertiban tetap terjaga,” ucap Kapolres Ngawi.Beberapa pertanyaan yang menjadi keluhan masyarakat diantaranya adalah:
Kyai Ichwani, Pimpinan Ponpes Mambaul Hisan menanyakan terkait balap liar, warung remang remang, potensi stunting melalui pernikahan dini.
“Bahwa terkait balap liar, Polres Ngawi telah melaksanakan berbagai langkah antisipasi dan pencegahan guna menekan kegiatan balapan liar baik melalui medsos maupun tindakan hukum akurat terukur,” jelas Kapolres Ngawi.
Terkait potensi stunting melalui pernikahan dini, Polres Ngawi juga sudah bekerja sama dengan berbagai pihak, sehingga kelahiran secara prematur dari pernikan dini dapat ditekan.
Pertanyaan lain berasal Faruq Nur Qomar anggota FKUB terkait jam operasional angkringan yang juga menjadi salah satu satu penyebab banyaknya permasalahan diantaranya pergaulan bebas, waktu istirahat yang kurang
“Jam operasional warung angkringan juga bisa menjadi salah satu penyebab banyaknya permasalahan yang ada, diantaranya pergaulan bebas, waktu istirahat kurang. Bagaimana cara menyikapinya?” Tanya Faruq
Jawaban dari Kapolres Ngawi adalah, “Adanya warung remang remang di seputaran jalan depan Pasar Legi lama dan lainnya juga menjadi perhatian Polres Ngawi dan Satpol PP Pemkab Ngawi dan akan ditertibkan kembali.”
Lain lagi yang disampaikan oleh Ketua PD Aisyiah Ngawi Hj Sutjiatim yang menyatakan bahwa Aisyiah Ngawi siap menjadi mitra Polres Ngawi terkait pendampingan pernikahan dini, stunting dan juga kenakalan remaja lainnya.
“Terima kasih. Untuk segala permasalahan yang ada, Polres Ngawi siap menjadi pendamping dan siap bekerja sama dengan berbagai pihak demi menjaga Ngawi tetap aman dan kondusif,” tutup Kapolres Ngawi. (Adi)