Masifkan Pembelajaran, Lapas I Madiun Jadwalkan Seminggu 3 Kali Kelas Pendidikan Kesetaraan

Masifkan Pembelajaran, Lapas I Madiun Jadwalkan Seminggu 3 Kali Kelas Pendidikan Kesetaraan

Madiun, Ramah Publik. com –Lapas Kelas I Madiun berhasil melaksanakan kelas pembelajaran pendidikan kesetaraan kejar Paket A, B dan C bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Sebanyak 21 siswa atau dalam pendidikan kesetaraan biasa disebut warga belajar mengikuti pembelajaran di hari kedua kelas kejar paket. Antusias WBP untuk kembali mengenyam pendidikan sangat tinggi. Meskipun bukan pendidikan formal, para napi tampak bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.

Lapas I Madiun bekerja sama dengan PKBM Al-Mustofa Kota Madiun dalam implementasi kegiatan belajar mengajar bagi WBP. Untuk memenuhi tercukupinya jam belajar yang akan mempengaruhi kelulusan siswa, Lapas I Madiun membuka kelas pembelajaran setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Jadi, WBP akan menerima pembelajaran sedikit 3 kali dalam seminggu.

Menurut Kasie Binkemasy Lapas I Madiun Taufiqul , hal ini adalah upaya Lapas dalam membekali WBP dengan pendidikan kecakapan yang akan membantu mereka setelah bebas nantinya.

“Dengan kita masifkan pembelajaran ini, diharapkan WBP bisa menyerap ilmu lebih luas sebagai bekal nanti ketika kembali ke masyarakat,”jelas Taufiqul, Rabu (02/08).

Selanjutnya Taufiqul menambahkan bahwa pendidikan kesetaraan melalui kejar paket A, B dan C tersebut akan membantu WBP untuk meraih kesempatan menempuh pendidikan akademik maupun non akademik layaknya masyarakat.

“Dengan program kejar paket ini, kita ingin warga binaan tetap menempuh pendidikan meski sedang menjalani masa tahanan. Karena pendidikan itu penting, modal kita bekerja dan berkarya itu berawal dari pendidikan,”lanjutnya.

Sementara itu, Hernawan salah satu Tutor PKBM Al-Mustofa mengaku senang bisa mengajar di Lapas I Madiun. Menurutnya, kegiatan belajar mengajar yang melibatkan napi adalah pengalaman pertama bagi lembaga dan beberapa tutor.

“Ini merupakan kesempatan luar biasa bisa berbagi ilmu dengan mereka yang sedang menjalani masa tahanan. Meskipun sedang berada di dalam penjara, namun mereka sangat antusias untuk tetap menempuh pendidikan,”pungkasnya.(Adi)