Madiun, Ramah publik. com – Bertempat di ruangan Klinik Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun Kanwil Kemenkumham Jatim dan didampingi oleh Kabid Pembinaan Budi Ruswanto, program Kejar Paket yang di ikuti 21 Warga Binaan telah dilaksanakan,Senin (31/07).
Dalam program ini, Warga Binaan diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C, yang setara dengan pendidikan formal Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) secara berturut-turut. Dengan menyelesaikan program ini, warga binaan dapat memperoleh sertifikat kesetaraan pendidikan yang diakui secara nasional.
Kalapas I Madiun, Kadek Anton Budhiharta menjelaskan,“Program kejar paket ini merupakan upaya Lapas Kelas I Madiun untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada warga binaan yang belum sempat menyelesaikan pendidikan formal.
Dan melalui pendidikan, diharapkan WBP dapat mengubah hidup mereka dan mempersiapkan diri untuk memasuki masyarakat dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik”, ujarnya.
Untuk diketahui bahwa program ini melibatkan kerjasama antara Lapas Kelas I Madiun dengan PKBM Al-Mustofa Kota Madiun.
PKBM Al-Mustofa menyediakan fasilitas dan materi pelajaran yang diperlukan untuk pelaksanaan program ini. Selain itu, beberapa pegawai bertugas menjadi pengawas dan tenaga pengajar untuk memberikan kontribusi dengan memberikan pendampingan dan bimbingan kepada Warga Binaan.
Salah satu warga binaan berbagi pengalaman positifnya setelah mengikuti program kejar paket ini.
“Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini,program ini membuka peluang baru bagi kami untuk memperbaiki masa depan kami dan saya merasa semakin percaya diri dan siap menghadapi tantangan di luar sana setelah menyelesaikan pendidikan ini,” jelasnya.
Sementara itu Kabid Pembinaan Lapas Kelas 1 Madiun Budi Ruswanto mengatakan,
“Program kejar paket di Lapas Kelas I Madiun diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan dan memberikan mereka kesempatan yang lebih baik dalam memulai kembali kehidupan mereka setelah masa tahanan,dan diharapkan pula bahwa program serupa dapat diterapkan di lembaga pemasyarakatan lainnya guna memberikan peluang pendidikan yang setara bagi warga binaan”pungkasnya.(Adi kurnia)