Magetan, Ramahpublik. Com-Ketua DPRD Magetan Suratno menjadi Irup Upacara Hari Santri Nasional Selasa, tanggal 22 Oktober 2024, pukul 07.25 s.d 08.30 WIB, bertempat di Alun – Alun Kab. Magetan,
telah dilaksanakan kegiatan Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 dengan tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”, bertindak selaku Inspektur Upacara Suratno selalu ketua DPRD Kabupaten Magetan yang diikuti sekitar 500 Orang
Upacara Hari Santri Nasional Dihadiri Suratno Ketua DPRD Kab. Magetan , AKBP Satria Permana, S.H, S.I.K, M.T, M.I.K Kapolres Magetan,
Yuhana Nursiyam, S.H, M.Hum selaku Kepala Kejaksaan Negeri Magetan, Drs. Benny Adrian, M.Si (Pj. Sekretaris Daerah Kab. Magetan, Mayor Kav Nanang Choirudin Selaku Kasdim 0804/Magetan, Lettu Inf Suwoko mewakili Komandan Secata Rindam V/Brw), Permadi Bagus Darmawan, S.STP, M.S Selaku abag Kesra Kab. Magetan, Asisten dan Staf Ahli Pemkab. Magetan, Dr. H. Taufiqurrohman, M.Ag Selaku Kepala Kantor Kemenag Kab. Magetan, KH. Ahmad Fathoni Selaku Ketua MUI Kab. Magetan,Kepala OPD Lingkup Kab. Magetan,Camat se – Kab. Magetan,
Kepala KUA se-Kab. Magetan, Ketua Organisasi/Lembaga Islam Kab. Magetan, Alim Ulama, Kyai dan Tokoh Agama Kab. Magetan, Pengurus dan Pengasuh Pondok Pesantren di Kab. Magetan., Perwakilan FKUB Kab. Magetan, Perwakilan Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Kab. Magetan.
Undangan juga Korsik : 1 Peleton, Banser : 1 SSK, IPNU dan IPPNU : 1 SSK, Fatayat NU : 1 Peleton, Muhammadiyah : 2 Peleton, LDII : 2 Peleton, PSM : 2 Peleton, MTA : 2 Peleton, Santri Ponpes se – Kab. Maget
Suratno Ketua DPRD Magetan membacakan amanat (Membacakan Amanat Menteri Agama RI) yaitu menerangkan,” Hari Santri yang kita peringati setiap tanggal 22 Oktober adalah momentum bagi kita semua untuk mengenang dan meneladani para Santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sejarah telah mencatat bahwa kaum Santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah.
Salah satu bukti perlawanan Santri terhadap para penjajah adalah peristiwa “Resolusi Jihad” pada tanggal 22 Oktober tahun 1945 yang dimaklumatkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari.
Dalam fatwa “Resolusi Jihad” itu Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari menyatakan bahwa “Berperang menolak dan melawan Penjajah itu Fardlu ‘ain (yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap Orang Islam, Laki-laki, perempuan, Anak-anak, bersenjata atau tidak) bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh”.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah Air, sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, para Santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut. Hingga akhirnya, pecah puncak perlawanan Masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan.
Peristiwa Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 tidak bisa dipisahkan dengan peristiwa 10 November 1945. Tanpa adanya peristiwa Resolusi Jihad, belum tentu terjadi peristiwa 10 November.
Pada peringatan Hari Santri Tahun 2024 ini Kementerian Agama mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”. Tema ini mengingatkan kita pada salah satu bait dalam kitab Alfiyyah Ibnu Malik yang menjelaskan bahwa “Seorang Santri mempunyai tugas untuk melanjutkan perjuangan Kyai, ketika sang Kyai wafat.
Seperti bait dari kitab Alfiyah tadi, tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” adalah sebuah penegasan bahwa Santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan Bangsa. Menyambung juang bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata, maka Santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena. Jika para pendahulu telah mewariskan nilai-nilai luhur untuk bangsa, maka Santri masa kini bertanggung jawab untuk tidak sekadar menjaganya, melainkan juga berkontribusi dalam membangun masa depan Masyarakat yang lebih baik.
Masa depan Indonesia ada di pundak kalian. Maka saya berharap Hari Santri tahun 2024 ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita semua, khususnya para Santri dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita Bangsa.
Santri harus percaya diri karena Santri bisa menjadi apa saja. Santri bisa menjadi Presiden, dan kita punya Presiden yang berlatar belakang Santri, yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Santri juga bisa menjadi Wakil Presiden, dan kita punya Wakil Presiden berlatar belakang Santri, yaitu KH. Ma’ruf Amin. Banyak Menteri yang berlatar belakang Santri. Banyak pengusaha berlatar belakang Santri. Banyak birokrat berlatar belakang Santri. Sekali lagi Santri bisa menjadi apa saja. Asalkan terus berjuang, terus berusaha, dan tidak menyerah.
Kegiatan Upacara Hari Santri Nasional di Kab. Magetan merupakan kegiatan rutin sejak ditetapkan Tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 dan pada tahun 2024 ini adalah Hari Santri Nasional ke 10.
Upacara Hari Santri Nasional tahun 2024 tersebut mengambil tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”. Melalui tema tetsebut, diharapkan para Santri dapat terus berkontribusi dalam membangun Bangsa yang beradab, sejahtera, dan bermartabat, ”
Semua pasti bisa diraih. Seperti pepatah yang diajarkan di Pesantren, “Man jadda wajada”, barang siapa yang bersungguh- sungguh pasti akan berhasil. Maka kepada para Santri saya berpesan, “Rengkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia.”
Pada kesempatan ini saya juga hendak menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik Santri dan Pesantren. Hari Santri adalah milik semua golongan. Hari Santri adalah milik seluruh elemen bangsa yang mencintai negaranya. Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh komponen bangsa, apa pun latar belakangnya, untuk turut serta merayakan Hari Santri.
Dan melalui momen Hari Santri 2024 ini marilah sejenak kita Do’akan Pahlawan- Pahlawan kita, Ulama-ulama kita, Santri-santri kita yang telah gugur di medan laga demi kemaslahatan Bangsa dan Agama. Semoga mereka ditempatkan sebaik-baiknya tempat dan dikumpulkan dengan para Syuhada. Aamiin.
Saya selaku Menteri Agama menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang saat ini sedang bersuka ria memeriahkan Peringatan Hari Santri 2024. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi, membimbing, memberkahi dengan hasil yang terbaik dari setiap ikhtiar kita. Mari kepalkan tangan dan bersama-sama mengucapkan :
“HARI SANTRI 2024 MENYAMBUNG JUANG, MERENGKUH MASA DEPAN…!!! (3 x)”
Menyanyikan Mars Syubhanul Waton dan Mars Santri.(Kurnia/Adv)