Ngawi, Ramahpublik.com-Untuk menekan angka Stunting di Kabupaten Ngawi, Pemerintah terus melakukan sejumlah upaya termasuk melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi dr Yudono, MMKes bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dan Dinas Terkait dengan melaksanakan Rembug Stunting di Ruang Command Center, Selasa (14/05/24).
Acara ini dibuka Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, ST, MH didampingi Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianti Jatmiko, Ketua TP-PKK Ana Mursyida Ony Anwar, perwakilan anggota Forkopimda, seluruh kepala OPD, BUMD, perwakilan lembaga dan perguruan tinggi serta perwakilan OPD terkait Provinsi Jatim , Forkopimcam, Ketua TP-PKK Kecamatan, Kepala Desa, Penyuluh KB dan kader pendamping keluarga melalui zoom meeting.
H. Ony Anwar Harsono pada kesempatan ini menyampaikan bahwa dari 29 indikator mencakup layanan dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ngawi masih ada 7 indikator yang adanya intervensi lebih untuk bisa mencapai target.
“Dari 7 indikator ini yaitu terkait remaja yang menerima layanan pemeriksaan anemia (HB) masih 65 persen dari 90 persen, mencakup Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan sebesar 88 persen dari target 90 persen, presentase unmet need pelayanan KB 77 persen dari 7,4 persen bayi usia kurang 6 bulan mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 61,6 persen dari 80 persen, PHBS 49,7 persen dari 70 persen, Pelayanan KB pasca persalinan 65 persen dari 70 persen dan Rumah Tangga yang mendapatkan akses air minum layak 98 persen dari seratus persen,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi dr Yudhono, MMKes menerangkan, ” diharapkan dengan kegiatan rembug stunting ini bisa menguatkan serta meningkatkan peran lintas sektor dalam konvergensi intervensi stunting dari tingkat Desa sampai Kabupaten sehingga semua target bisa terpenuhi.
Dinas Kesehatan juga menambahkan dengan rembug stunting ini juga bisa sebagai penyusunan strategi atau program percepatan penurunan stunting bisa terwujud. “Selain program atau strategi, kita juga memerlukan adanya surat edaran terkait penimbangan dan pengukuran lengkap Posyandu setiap bulan secara berkelanjutan, peralatan dan juga Kader yang berlatih agar bisa mendapatkan kualitas data yang baik,” katanya.
Di kegiatan ini juga ada pemaparan materi terkait percepatan stunting dari Kepala Dinas DP3AKB Nugrahaningrum dan juga penandatanganan komitmen bersama “Konvergensi Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting” oleh Bupati Ngawi, OPD dan Lembaga terkait.” Pungkas Kadinkes Ngawi dr Yudhono, MMKes.(Kurnia/Adv)