Magetan, Ramah Publik. com-Bertujuan untuk pelestarian serta pemberdayaan pelaku seni dan dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke – 347 Kabupaten Magetan. DPRD Magetanmenggelar malam kesenian di halaman DPRD Magetan pada Jumat malam, (14/10/2022).
Menampilkan kesenian ketoprak dengan lakon ‘Tombak Kyai Bancak’ yang bercerita saat jaman kadipaten Sumoroto (sekarang masuk sebagai bagian dari Kabupaten Ponorogo), dimana pada saat itu sang maha patih menelusuri keberadaan pusaka sakti kemudian bertapa di Gunung bancak dan mendapatkan besi aji pulo.
Dalam teatrikal kolosal malam ini pula beberapa anggota DPRD Magetan turut serta menjadi pelakon ketoprak dan juga dimeriahkan beberapa seniman seperti Pentol, Kenton, Moelyadi, pun sebagai sutradara cerita oleh Hari Supriyadi.
Ketua DPRD Magetan, Sujatno mengungkapkan jika kegiatan malam hari ini bertujuan untuk melestarikan kesenian ketoprak yang mulai tergerus jaman.
“Merupakan tantangan bagi pelaku seni di era globalisasi,” terangnya.
Hadir pula dalam pagelaran ini Wakil Bupati Magetan, Pimpinan DPRD Magetan, Forkopimda, Sekda Kabupaten Magetan, Kepala OPD, Forkopimca dan masyarakat.
Bersamaan Masih dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke – 347 Kabupaten Magetan Tahun 2022. Pemerintah Kabupaten Magetan menggelar event bertajuk ” Kirab Sedaya ” (Seni dan Budaya), pada Jumat sore ( 14/10/2022).
Bupati Suprawoto didampingi istri dan Sekretaris Daerah, Asisten, dan Staf Ahli Bupati serta Kepala OPD terkait, berkesempatan memberangkatkan peserta Kirab Sedaya di depan Pendapa Surya Graha.
Kirab diikuti oleh sekitar 1.675 peserta, yang berasal dari pelajar beberapa tingkatan (dasar, menengah dan atas), UNS, ASN, Pegiat Seni Musik (tongkling), Komunitas, IPSI, Pramuka, Bank Sampah, PWM, Abdi Dalem Yogyakarta dan Surakarta, Jemparingan, Harpi Melati, dan DPC Katalia.
Kirab pun berlangsung sangat meriah, dengan antusias warga yang memadati beberapa titik rute yang dilewati kirab hingga finish di GOR Ki Mageti.
Dan sebagai tambahan informasi nih sahabat Prokopim, jumlah peserta sebanyak 1.675 ini adalah filosofi dari tahun lahirnya Kabupaten Magetan. Sementara, peserta kirab dari berbagai elemen tersebut dengan mengenakan kostum yang berbeda pula menggambarkan kebhinekaan Indonesia, yang tentunya ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.(Adi)