Ngawi, Ramah publik. com –DPC PDI Perjuangan Ngawi berjalan kaki sembari pawai budaya untuk menuju kantor KPU setempat, Kamis (11/5/2023). Sesampainya, di kantor KPU mereka disambut Jatilan dan Reog. Kemudian, dilanjutkan pendaftaran 45 bakal calon legislatif (Bacaleg).
Ketua DPC PDIP Ngawi Dwi Rianto Jatmiko mengatakan pihaknya menjadi partai politik pertama yang mendaftarkan bacaleg di KPU Ngawi. Pun, adanya pawai budaya tersebut sebagai wujud dari tradisi PDIP.
Sejak 1 Mei 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi telah membuka pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg).
PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi merupakan partai pertama kali yang mendaftarkan 45 Bacaleg tersebut ke KPU pada Kamis, (11/5/2023) lalu.
Dari 45 Bacaleg PDI Perjuangan yang mendaftar, terdapat beberapa nama tokoh. Diantaranya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Helmi Masulin (Gus Ulin), dan Kadi Widodo Kepala Desa Mengger, Mantingan.
Informasi yang berhasil dihimpun, Helmi Masulin atau Gus Ulin merupakan Bacaleg Dapil 1 meliputi Ngawi, Kasreman dan Pitu sedangkan Kadi Widodo Dapil 5 yakni Mantingan, Karanganyar dan Widodaren.
Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, SH, MH mengatakan, Bacaleg berkualitas merata di semua dapil, dia berharap target perolehan kursi bisa tercapai.
“Pileg 2019 kita berhasil memperoleh 20 kursi, untuk target 2024 kita harapkan mampu menambah 23 hingga 25 kursi, sebab kita mendaftarkan kader yang berkualitas tersebar di seluruh dapil dan siap mensejahterakan kabupaten Ngawi.
Ketua KPU Ngawi Prima Aequina Sulistyanti mengatakan, selain PDIP, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Ngawi juga mendaftarkan bacalegnya.
“Dalam 11 hari dibuka ini, baru PDIP dan Nasdem yang sudah mendaftar. Kedua parpol ini mendaftar hari ini, jumlah caleg yang didaftarkan yakni sama, 45 orang. Untuk parpol lain, masih belum tahu ya. Yang jelas pendaftaran bacaleg ditutup pada 14 Mei 2023,” katanya
“Ini serentak seluruh Indonesia, termasuk Ngawi. Kami daftar 45 bacaleg di KPU dan kami optimis target 23 kursi di DPRD bisa tercapai dari sebelumnya 20 kursi,” Pungkas Dwi Rianto Jatmiko, SH, MH.(Adi)