Babinsa Padas Ikuti Pelatihan Teknologi Tepat Guna “Pembuatan MOL” Bersama Poktan.

Babinsa Padas Ikuti Pelatihan Teknologi Tepat Guna “Pembuatan MOL” Bersama Poktan.

Ngawi ,ramahpublik.com-Babinsa Koramil 0805/04 Padas melaksanakan pendampingan Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) pembuatan pupuk organik adalah upaya Pemerintah Desa Padas untuk menunjang anggota kelompok tani dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta pengembangan pendidikan pertanian ramah lingkungan.

Kegiatan yang diselenggarakan bertempat di Rumah bapak Rohman(ketua kelompok tani Tani Mulyo) Kec.Padas Kab.Ngawi, telah dilaksanakan pelatihan technologi tepat guna pembuatan MOL Bonggol Pisang dan Boster Padi kepada anggota kelompok tani Tani Mulyo.Guna peningkatan hasil panen dan mengurangi penggunaan pupuk Kimia sintetis.pada Jum ‘at (18/10/2024)

Dihadiri oleh anggota kelompok tani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Pertanian kecamatan Padas , Babinsa, Kepala Desa serta Perangkat Desa Padas .

Pembuatan pupuk pada pelatihan TTG ini memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar Desa Padas , seperti Bonggol Pisang dan Boster Padi kepada anggota kelompok tani sebagai bahan utama. PPL memberikan arahan dalam pembuatan pupuk organik kepada para petani.

Pada kesempatan ini, petani akan praktik secara langsung untuk membuat Pupuk Organik Padat (POP),Pupuk Organik Cair (POC), dan Mikro Organisme Cair (MOL).

Ardian, PPL Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, menjelaskan bahwa banyaknya masalah pertanian akhir-akhir ini seperti kerdil rumput dan kerdil hampa adalah akibat para petani yang cenderung dalam menggunakan bahan kimia dalam pertanian.

Sehingga menyebabkan tanah menjadi tidak sehat. Dalam hal ini, untuk memulihkan kesehatan tanah diperlukan pemberian pupuk organik pada tanah. Sehingga pelatihan pembuatan pupuk organik ini sangat dibutuhkan oleh petani.

Selain menjaga kesehatan tanah, pupuk organik menjadi alternatif yang dapat membantu petani yang kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi. Dengan bahan pempuatan pupuk organik yang ekonomis tentu tidak memberatkan petani.(kurnia)