Kapolsubsektor : “Inspirasi Kehidupan Dengan Cara Peduli Sesama”

Kapolsubsektor Kareman Ipda Harly Prabowo : “Inspirasi Kehidupan Dengan Cara Peduli Sesama”

Ngawi, Ramah Publik. com -Hidup ini nyata, hidup ini bukan hanya mimpi dan kenyataan itu selalu kita lihat setiap hari, termasuk kisah hidup seseorang yang dapat diambil sebagai Inspirasi kehidupan.

Seperti yang disampaikan Kapolsubsektor Kasreman, Polres Ngawi Ipda. Harli Prabowo ini saat mengunjungi masyarakat desa yang sedang sakit dan hidup sebatangkara, bahwa Harli melihat masyarakat bawah yang butuh kepedulian dari kita semua masih sangat banyak, seperti halnya kisah hidup Tarnadi, 60 tahun warga Dusun Prayungan RT. 02 RW. 01 Desa Cangakan Kecamatan  Kasreman kabupaten Ngawi. Senin, (27/02/2023)

Kepedulian setiap anggota Polri tersebut dilakukan didukung dengan arahan dari Kapolres Ngawi AKBP. Dwiasi Wiyatputera. S.H S.I.K M.H bahwa Polri harus peduli dan berbagi dengan masyarakat terutama mereka yang sangat membutuhkan.

Lebih lanjut Harli menceritakan “Pada saat itu kami melaksanakan kegiatan kunjungi anak Stunting, kami dapatkan informasi dari Kasun prayungan bahwa warganya ada yang sakit lumpuh dan hidup sendiri dirumahnya. Setelah kami berbincang dengan Kasun kami bertanya tentang latar belakang dan kondisi Tarnadi.

Tak menunggu lama kami mendatangi rumah Tarnadi, setelah kami masuk kedalam rumah betapa jiwa dan nurani kami terhanyut dalam kesedihan melihat kondisi Tarnadi.

Tarnadi mengalami sakit Stroke sudah lama, tapi tiga tahun terakhir harus hidup sendiri dirumah kecil dan kumuh. Sebenarnya Tarnadi mempunyai Istri tapi sudah meninggal beberapa tahun yang lalu dan mempunyai 2 (dua) anak yang pertama inisial YL (perempuan) yang sudah berkeluarga saat ini menetap di Surabaya, yang kedua

Inisial NT (perempuan) belum nikah bekerja juga di Surabaya. Namun keduanya juga harus bekerja dan berjuang untuk bertahan hidup. Sehingga tak bisa merawat Tarnadi. Bahkan belum tentu 6 bulan sekali anaknya pulang menjenguk.

Padahal untuk makan Tarnadi harus menggantungkan belas kasih tetangga, untuk kekamar mandi pun kadang Tarnadi harus merangkak. Sungguh sangat membuat hati miris dengan kenyataan hidupnya.

Pesan moral yang bisa kita ambil “Dari kisah nyata ini “Siapa yang salah ?”  tak seseorangpun yang bisa kita salahkan. Karena kita semua salah sehingga kita-kitalah yang pantas disalahkan. Mari rasa peduli dengan sesama kita jadikan lahan amal untuk akhirat. Semoga sifat EGOISME tidak tumbuh dalam kehidupan kita. Dan ingat, masih banyak Tarnadi lain diluar sana.

Hidup ini pilihan, tinggal dijalan mana kita memilih. Perbuatan baik akan kembali kepada diri kita dengan hal yang baik pula begitu juga sebaliknya.(Adi)